1. PENDAHULUAN
Dalam manajemen resiko, kita perlu menyadari bahwa segala benda di dunia ini memiliki resiko untuk mengalami kerusakan, termasuk yang timbul dari diri kita sendiri fisik atau legal yang merupakan manajemen risiko tradisional (seperti bencana alam atau kebakaran, kematian, serta tuntutan hukum). Manajemen risiko keuangan, di sisi lain, terfokus pada risiko yang dapat dikelola dengan menggunakan instrumen-instrumen keuangan.
Ketidak pastian yang dominan adalah ketidak pastian akan terjadinya peristiwa dan ketidak pastian akan dialaminya kerugian (Uncertainty of Occurrence & Uncertainty of Loss).
1. menghilangkan risiko, ketidakpastian, dan reaksi pribadi terhadap risiko bagi pihak tertanggung individual
2. mengurangi total risiko, ketidakpastian dan reaksi sebaliknya terhadap risiko ini dalam masyarakat.
Jenis bisnis/usaha yang kelompok kami pilih yaitu bisnis/usaha yang bergerak di bidang jasa pendidikan (kursus menyetir mobil).
Perusahaan yang kami gunakan sebagai contoh analisis yaitu Lembaga kursus menyetir “DEWI” yang cukup memiliki resiko dalam menjalankan bisnis ini.
3. Diskripsi Bisnis dan Perusahaan
Bisnis /usaha kursus menyetir “Dewi” merupakan jenis bisnis/usaha jasa pendidikan yang memberikan pelatihan baik secara teori maupun pratek kepada siswanya yang belum mahir dalam menyetir mobil.
Perusahaan ini, yang bergerak di bidang pendidikan memiliiki jumlah mobil yang tidak memadai dan mobil yang sudah cukup lama (Suzuki Katana) serta jaminan asuransi dari perusahaan. Kendala Perusahaan Kursus Menyetir Mobil “Dewi” yang lain, misalnya keterbatasan Sumber Daya Manusia (Instruktur) yang professional, dikarenakan belum adanya pelatihan instruktur dalam membekali instrukturnya dalam proses belajar mengajar. Sehingga menyebabkan seringnya ketidakpuasan dalam belajar di Lembaga ini.
4. Identifikasi Resiko (Risk Identification)
Dalam tahap ini adalah mengidentifikasi resiko-resiko apa saja yang dihadapi setiap manusia secara pribadi, dan resiko yang dihadapi dalam proses kegiatan usaha.ko
Resiko Murni (Pure Risk):
Bentuk resiko yang kalau terjadi akan menimbulkan kerugian (Loss) atau tidak menimbulkan kerugian (No Loss/Breakeven). Contoh: Resiko Kebakaran, Resiko Kecelakaan.
Resiko Spekulatif (Speculative Risk):
Resiko kalau terjadi dapat menimbulkan kerugian (Loss), tidak menimbulkan kerugian (No Loss) atau mendatangkan keuntungan (Gain). Contoh: Resiko Produksi, Resiko Moneter (Kurs Valuta Asing).
Resiko Fundamental (Mendasar):
Resiko-resiko yang kalau terjadi dampak kerugiannya bisa sangat luas atau bersifat catastrophic. Contoh: Resiko Perang, Gempa Bumi, Polusi Udara.
Resiko Khusus (Particular):
Resiko yang kalau terjadi, dampak kerugiannya bersifat lokal, tidak menyeluruh atau non catastrophic. Contoh: Resiko Kebakaran, Resiko Kecelakaan, Pencurian
Risiko dan keputusan adalah seperti dua sisi mata uang. Tidak ada keputusan tanpa risiko, sekecil apapun risiko itu. Begitu juga halnya dengan sikap pemilik Kursus Menyetir Mobil “DEWI” untuk menjalankan bisnis jasa ini. Dalam praktik manajemen risiko, ada mekanisme memindahkan risiko (risk transfer) yang salah satunya dengan memindahkan risiko ke perusahaan asuransi. Hingga kini, jaminan risiko dalam kursus menyetir mobil belum ditetapkan undang-undang dan aturan standar dalam proses belajar mengajar menghadapi resiko yang tidak diinginkan oleh perusahaan Kursus Menyetir Mobil “DEWI”. Dalam klasifikasi bencana, sumbernya bisa muncul akibat alam (natural catastrophe) atau akibat manusia (man-made disaster). Begitu juga halnya dengan kecelakaan dalam proses belajar mengajar, bisa terjadi akibat kedua hal tersebut. Kecelakaan akibat manusia itu dapat muncul karena salah desain atau kelalaian manusia. Dalam berbagai kasus, kesalahan manusia mungkin tidak berakibat fatal, tetapi ini tidak boleh terjadi di Kursus Menyetir Mobil “Dewi”.
Di sisi lain, harus diingat bahwa