Selasa, 09 September 2008

Analisis Resiko Terhadap Bisnis /Usaha Kursus Menyetir “Dewi”

1. PENDAHULUAN

Manajemen risiko adalah proses pengukuran atau penilaian risiko serta pengembangan strategi pengelolaannya. Strategi yang dapat diambil antara lain adalah memindahkan risiko kepada pihak lain, menghindari risiko, mengurangi efek negatif risiko, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko tertentu.
Dalam manajemen resiko, kita perlu menyadari bahwa segala benda di dunia ini memiliki resiko untuk mengalami kerusakan, termasuk yang timbul dari diri kita sendiri fisik atau legal yang merupakan manajemen risiko tradisional (seperti bencana alam atau kebakaran, kematian, serta tuntutan hukum). Manajemen risiko keuangan, di sisi lain, terfokus pada risiko yang dapat dikelola dengan menggunakan instrumen-instrumen keuangan.

Oleh karena itu, kita perlu menganalisa resiko-resiko apa aja yang ada, berapa besar peluang resiko tersebut terjadi, beserta berapa besar kerugian yang akan dialami. Untuk resiko-resiko yang dapat menimbulkan kerugian besar ataupun memiliki peluang tinggi, kita perlu menyiapkan rencana antisipasi agar kehidupan rutin kita jangan sampai terlalu banyak terganggu apabila kerusakan tersebut terjadi.

Pengertian resiko dalam kaitan dengan asuransi, dapat dirumuskan sebagai berikut: ”Resiko adalah suatu keadaan yang tidak pasti. Ketidakpastian yang dominan adalah ketidakpastian akan selalu dihadapi semua manusia dalam seluruh aktivitas kehidupannya, baik kehidupan pribadi (Personal) maupun kegiatan usaha (Business)”.
Ketidak pastian yang dominan adalah ketidak pastian akan terjadinya peristiwa dan ketidak pastian akan dialaminya kerugian (Uncertainty of Occurrence & Uncertainty of Loss).

Manfaat asuransi yang sebenarnya adalah mengganti kerugian bagi mereka yang menderita kerugian tak diharapkan. Mereka-mereka ini dipulihkan atau setidak-tidaknya untuk mengubah posisi ekonomi yang sebelumnya. Keuntungan bagi individu-individu ini jelas. Masyarakat juga memperoleh keuntungan karena orang-orang ini dipulihkan untuk berproduksi kembali, pendapatan pajak ditingkatkan dan dana kesejahteraan yang harus dibayar pemerintah berkurang.

Mengurangi ketidakpastian (Reduction of Uncertainty). Manfaat yang lebih berarti tapi kurang nyata dari asuransi muncul dari kenyataan bahwa asuransi itu dapat :

1. menghilangkan risiko, ketidakpastian, dan reaksi pribadi terhadap risiko bagi pihak tertanggung individual

2. mengurangi total risiko, ketidakpastian dan reaksi sebaliknya terhadap risiko ini dalam masyarakat.

Ada beberapa manfaat pengurangan risiko ini bagi tertanggung dan bagi masyarakat. Pertama, melalui hapusnya ketidakpastian yang berhubungan dengan risiko yang dipertanggungkan, asuransi melenyapkan ketegangan mental dan fisik yang diakibatkan oleh kecemasan dan ketakutan sehubungan dengan risiko itu. Kedua, karena asuransi mengurangi risiko individu dan risiko social, ia juga mengurangi risiko dan ketidakpastian dalam masyarakat, dan juga dalam industri. Akibatnya akan mengurangi inefficiency dalam pemanfaatan tenaga kerja dan kapital yang ada. Berkurangnya ketidakpastian, juga akan mendorong akumulasi modal baru, karena investor potensial berkurang keragu-raguannya, periode perencanaannya diperpanjang, kredit umumnya lebih diperluas, dan lebih sedikit sumber daya yang ditimbun.

2. Pembahasan
1. Jenis Bisnis/Usaha

Jenis bisnis/usaha yang kelompok kami pilih yaitu bisnis/usaha yang bergerak di bidang jasa pendidikan (kursus menyetir mobil).

2. Perusahaan

Perusahaan yang kami gunakan sebagai contoh analisis yaitu Lembaga kursus menyetir “DEWI” yang cukup memiliki resiko dalam menjalankan bisnis ini.

3. Diskripsi Bisnis dan Perusahaan

Bisnis /usaha kursus menyetir “Dewi” merupakan jenis bisnis/usaha jasa pendidikan yang memberikan pelatihan baik secara teori maupun pratek kepada siswanya yang belum mahir dalam menyetir mobil.

Perusahaan ini, yang bergerak di bidang pendidikan memiliiki jumlah mobil yang tidak memadai dan mobil yang sudah cukup lama (Suzuki Katana) serta jaminan asuransi dari perusahaan. Kendala Perusahaan Kursus Menyetir Mobil “Dewi” yang lain, misalnya keterbatasan Sumber Daya Manusia (Instruktur) yang professional, dikarenakan belum adanya pelatihan instruktur dalam membekali instrukturnya dalam proses belajar mengajar. Sehingga menyebabkan seringnya ketidakpuasan dalam belajar di Lembaga ini.


4. Identifikasi Resiko (Risk Identification)


Dalam tahap ini adalah mengidentifikasi resiko-resiko apa saja yang dihadapi setiap manusia secara pribadi, dan resiko yang dihadapi dalam proses kegiatan usaha.ko

Pada setiap usaha/bisnis, yang namanya risiko merupakan suatu hal yang mutlak. Risiko juga dapat muncul dari berbagai sumber. Yang menjadi isu adalah bagaimana cara kita dapat menangani risiko tersebut Proses manajemen resiko merupakan suatu hal yang mutlak, jika kita ingin menghindari kerugian dalam usaha/bisnis. Yang harus dilakukan dalam proses manajemen resiko adalah identifikasi risiko. Pada tahap ini, kita harus mengumpulkan informasi mengenai risiko-risiko apa saja yang kira-kira mengancam aktivitas usaha kita.

Bentuk-bentuk resiko

Resiko Murni (Pure Risk):
Bentuk resiko yang kalau terjadi akan menimbulkan kerugian (Loss) atau tidak menimbulkan kerugian (No Loss/Breakeven). Contoh: Resiko Kebakaran, Resiko Kecelakaan.


Resiko Spekulatif (Speculative Risk):
Resiko kalau terjadi dapat menimbulkan kerugian (Loss), tidak menimbulkan kerugian (No Loss) atau mendatangkan keuntungan (Gain). Contoh: Resiko Produksi, Resiko Moneter (Kurs Valuta Asing).


Resiko Fundamental (Mendasar):
Resiko-resiko yang kalau terjadi dampak kerugiannya bisa sangat luas atau bersifat catastrophic. Contoh: Resiko Perang, Gempa Bumi, Polusi Udara.


Resiko Khusus (Particular):
Resiko yang kalau terjadi, dampak kerugiannya bersifat lokal, tidak menyeluruh atau non catastrophic. Contoh: Resiko Kebakaran, Resiko Kecelakaan, Pencurian

Solusi terbaiknya : membuat perbaikan dan mengadakan program-program pencegahan agar tidak sering terjadi.

5. Mengantisipasi Resiko Bisnis

Risiko dan keputusan adalah seperti dua sisi mata uang. Tidak ada keputusan tanpa risiko, sekecil apapun risiko itu. Begitu juga halnya dengan sikap pemilik Kursus Menyetir Mobil “DEWI” untuk menjalankan bisnis jasa ini. Dalam praktik manajemen risiko, ada mekanisme memindahkan risiko (risk transfer) yang salah satunya dengan memindahkan risiko ke perusahaan asuransi. Hingga kini, jaminan risiko dalam kursus menyetir mobil belum ditetapkan undang-undang dan aturan standar dalam proses belajar mengajar menghadapi resiko yang tidak diinginkan oleh perusahaan Kursus Menyetir Mobil “DEWI”. Dalam klasifikasi bencana, sumbernya bisa muncul akibat alam (natural catastrophe) atau akibat manusia (man-made disaster). Begitu juga halnya dengan kecelakaan dalam proses belajar mengajar, bisa terjadi akibat kedua hal tersebut. Kecelakaan akibat manusia itu dapat muncul karena salah desain atau kelalaian manusia. Dalam berbagai kasus, kesalahan manusia mungkin tidak berakibat fatal, tetapi ini tidak boleh terjadi di Kursus Menyetir Mobil “Dewi”.

Di sisi lain, harus diingat bahwa Indonesia adalah salah satu negara di dunia yang sangat memiliki banyak kendaraan. Bagaimana jika sebagian besar penduduk Indonesia membeli dan menggunakan kendaraan motor maupun mobil untuk digunakan dalam setiap aktivitasnya? Pemilik perusahaan mungkin telah sigap dengan jawabannya bahwa desain dalam mobil dengan tingkat keselamatan tinggi.

Selasa, 02 September 2008

Akhirnya Buat blog juga

Ni Blog khusus dibuat untuk segala kepentingan tugas manajemen resiko gt lhooooo